![contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah](https://id-static.z-dn.net/files/d41/d7c4eb843c5731acd489eab01587f5b8.jpg)
Periode Diferensiasi (usia 2,5 - 5 tahun) Pada masa ini beberapa kombinasi huruf masih sukar diucapkan, juga beberapa huruf masih sukar untuk diucapkan seperti r, s, k, j, dan t.
![contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah](http://4.bp.blogspot.com/-w-pBVWvIlRc/Un0BzEzqmRI/AAAAAAAAED8/Yfw7CLU_zBI/s640/percakapan2.png)
Misalnya: atit (sakit), agi (lagi), itut (ikut), atoh (jatuh). Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama, meskipun belum lengkap. Pada periode ini anak mempunyai bahasa sendiri, misalnya mengoceh sebagai ganti komunikasi dengan orang lain. Adapun periode-periode tersebut sebagai berikut : Perbedaan fase-fase ini berdasrkana pada ciri-ciri tertentu yang khas pada setiap periode. Schaerleakens (1977) membagi fase-fase perkembangan bahasa anak dalam empat periode. Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Kaum Nativis juga berpendapat bahwa bahasa adalah bawaan genetic dari lahir dan tidak ada pengaruh dari lingkungan Menurut Chomsky sebagai penganut nativisme, bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia, sedangkan binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia. Kaum behaviorisme menekankan bahwa proses perkembangan bahasa karena adanya rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Dia mengembangkan teori Stimulus-Respons Bons yang telah diperkenalkan oleh Ivan P.Pavlov yang berusaha untuk menunjukkan bagaimana belajar dapat mempengaruhi perilaku yang selama ini disangka refleksif dan tidak dapat dikendalikan. Teori ini pertama kali dimunculkan oleh John B.Watson (1878-1958). Beberapa teori mengenai hal ini antara lain:ġ. Pemahaman akan berbagai teori pengembangan bahasa dapat memengaruhi penerapan metode implementasi terhadap pengembangan bahasa anak, sehingga diharapkan pendidik mampu mencari dan membuat bahan pengajaran yang sesuai dengan tingkat usia anak. Ada dua proses yang terjadi ketika anak-anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu: proses kompetensi (penguasaan bahasa yang berlangsung tanpa disadari) dan proses performasi (kemampuan melahirkan kalimat-kalimat sendiri).īerbagai pendapat tentang teori pengembangan bahasa dikemukakan oleh para ahli. Maka dari itu pemerolehan bahasa merupakan proses yang berlangsung didalam otak seorang anak-anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Anak akan dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca yang sangat mendukung keberaksaraan di tingkat yang lebih tinggi.īahasa yang pertama dikenali anak adalah bahasa ibu. Sebelum mempelajari pengetahuan lain, anak perlu menggunakan bahasa agar dapat memahami dengan baik. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Melalui bahasa, Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa.
![contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah contoh percakapan bahasa mandarin di sekolah](https://i.ytimg.com/vi/wmy6UXpKlHE/hqdefault.jpg)
Anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya (social skill) melalui berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak.